Pekan Psikologi #7: HIMAPSI x Prodi, kegiatan yang luar biasa dalam satu minggu

Pekan Psikologi#7 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Psikologi telah sukses dilaksanakan dari tanggal 25 hingga 31 Mei 2025. Mengusung tema UNLOCKING YOUR POTENTIAL
“Menjadi Versi Terbaik Untuk Masa Depan”, acara ini menghadirkan berbagai kegiatan yang menyentuh aspek sosial, edukatif, hingga pengembangan minat dan bakat.

Rangkaian dimulai pada Minggu, 25 Mei 2025, dengan dua kegiatan :
1. Psikologi Buka Pintu On The Road, menghadirkan layanan konseling gratis untuk masyarakat umum yang bertujuan meningkatkan akses terhadap kesehatan mental.
2. PsyCare, kegiatan edukasi psikologi tentang kenakalan remaja dan penyaluran kebutuhan kepada panti asuhan, sebagai bentuk empati dan aksi sosial nyata dari mahasiswa psikologi.

Pada Selasa, 27 Mei 2025, dilaksanakan PsySkill, sebuah seminar dan diskusi interaktif yang membahas pentingnya memiliki CV yang tidak hanya informatif, tetapi juga kreatif dan profesional, sesuai dengan tren industri digital saat ini.

Kegiatan berlanjut pada Rabu, 28 Mei 2025, yang menjadi puncak dari rangkaian kegiatan pekan psikologi :
1. PsyTalk, forum seminar dan diskusi yang membahas pentingnya kesehatan mental dengan fokus pada perilaku people pleasing, yang sering muncul akibat kurangnya self-love dan ketidakmampuan menetapkan batasan.
2. PsyCompetition, ajang kompetisi debat dan E-sport yang memadukan daya pikir kritis dengan kerja tim dan sportivitas.
3. Pojok Minat Bakat, wadah bagi mahasiswa psikologi untuk menampilkan karya seni dan bakat, serta menjadi sarana edukasi dalam Pekan Psikologi

Acara silaturahmi Keluarga Besar Psikologi pada Sabtu, 31 Mei 2025 menjadi penutup dari serangkaian acara pekan psikologi#7. Acara silaturahmi ini dirancang sebagai wadah untuk saling mengenal lebih dekat, berbagi cerita, dan membangun sinergi antaranggota dari berbagai angkatan dalam suasana yang hangat dan kekeluargaan.

Mau Lulus Tanpa Skripsi? Emang Bisa? Yuk, Intip Cerita Vidia!

Lulus kuliah tanpa skripsi? Kedengarannya seperti mimpi, ya? Tapi ternyata, itu bukan hal yang mustahil. Vidia, seorang mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah Magelang, yang berhasil meraih gelarnya tanpa harus bergelut dengan skripsi tebal. Kok bisa?

Jawabannya: jalur penyetaraan jurnal.
Jalur ini merupakan salah satu alternatif yang ditawarkan beberapa perguruan tinggi, di mana mahasiswa bisa mengganti skripsi dengan menulis artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal tertentu.
Dalam prosesnya, Vidia tetap melakukan riset sebagaimana mahasiswa lain yang mengambil skripsi. Bedanya, hasil riset tersebut dikemas dalam bentuk artikel ilmiah yang ringkas, fokus, dan sesuai standar penulisan akademik jurnal. Ia juga tetap dibimbing oleh dosen pembimbing, yang membantu menyempurnakan naskah jurnal tersebut agar layak untuk diajukan sebagai pengganti skripsi.

Cerita Vidia membuktikan bahwa skripsi bukan satu-satunya jalan untuk menyelesaikan pendidikan tinggi. Jalur penyetaraan jurnal hadir sebagai opsi yang lebih fleksibel namun tetap menuntut keseriusan akademik. Bagi mahasiswa yang lebih nyaman menulis secara ringkas dan terstruktur, jalur ini bisa menjadi pilihan tepat.
Tentu saja, setiap kampus memiliki kebijakan yang berbeda. Jadi, penting untuk mencari tahu lebih lanjut apakah jurusanmu menyediakan opsi penyetaraan jurnal. Siapa tahu, kamu bisa menyusul Vidia lulus dengan cara yang berbeda, tapi tetap membanggakan.

Penutupan HIMAPSI Mengajar

Program Himapsi Mengajar yang telah berlangsung selama empat minggu resmi ditutup dalam sebuah acara penutupan yang digelar di SMK Muhammadiyah Bandongan. Acara ini menjadi momen refleksi bagi seluruh pihak yang terlibat, sekaligus ajang apresiasi atas dedikasi mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) dalam berbagi ilmu dan pengalaman kepada para siswa.

Acara penutupan dihadiri oleh perwakilan HIMAPSI UNIMMA, pihak sekolah, serta Kaprodi Psikologi UNIMMA, Bapak Akhmad Liana Amrul Haq, M.Psi., Psikolog. Kegiatan dimulai dengan laporan pelaksanaan program, yang disampaikan oleh Ketua Umum HIMAPSI UNIMMA selaku perwakilan dari Ketua Panitia. Dalam laporannya, disampaikan bahwa program ini telah berhasil memberikan edukasi mengenai berbagai aspek psikologi, terutama dalam pencegahan bullying dan pembentukan karakter positif di lingkungan sekolah. Dalam sambutannya, Bapak Akhmad Liana Amrul Haq, M.Psi., Psikolog selaku Kaprodi Psikologi UNIMMA, mengungkapkan rasa bangga dan apresiasi atas terselenggaranya program ini. Beliau menekankan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu psikologi secara nyata, tetapi juga sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat.

Sambutan juga disampaikan oleh Bu Azizah, S.Pd, selaku Pembina IPM SMK Muhammadiyah Bandongan, yang mewakili pihak sekolah dalam memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih. Beliau menyampaikan bahwa kehadiran mahasiswa Psikologi UNIMMA dalam program ini telah memberikan wawasan baru bagi para siswa, terutama dalam memahami pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari bullying.

Sebagai tanda penghargaan dan kenang-kenangan, acara ditutup dengan penyerahan plakat dari HIMAPSI UNIMMA kepada pihak sekolah, sebagai simbol kolaborasi yang telah terjalin. Penutupan ini juga menandai selesainya program Himapsi Mengajar tahun ini, namun semangat untuk terus berbagi ilmu dan peduli terhadap isu psikologi di lingkungan sekolah tetap menjadi komitmen HIMAPSI UNIMMA di masa depan.

Roleplay dan Workshop HIMAPSI Mengajar

Himpunan Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Magelang (HIMAPSI UNIMMA) kembali melaksanakan program Himapsi Mengajar yang kini memasuki minggu ketiga. Pada pekan ini, kegiatan difokuskan pada Roleplay Bullying dan Workshop Kampanye Anti-Bullying, yang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif serta mendorong siswa untuk terlibat langsung dalam gerakan anti-bullying di sekolah mereka.

Setelah mendapatkan materi edukasi mengenai bullying pada dua minggu sebelumnya, siswa kini diajak untuk mengadaptasi dan mengadopsi wawasan tersebut dalam bentuk aktivitas yang lebih aplikatif. Melalui sesi roleplay, mereka dapat memahami lebih dalam berbagai situasi bullying, baik dari perspektif korban, pelaku, maupun saksi. Sementara dalam workshop, mereka berkesempatan untuk merancang strategi kampanye yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah sebagai upaya mencegah dan mengurangi tindakan bullying.

Dalam diskusi yang berlangsung aktif, siswa berhasil menggagas tiga ide utama untuk kampanye anti-bullying, yaitu:
1. Kompetisi Bertema Anti-Bullying
Sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa tentang dampak bullying, mereka berinisiatif mengadakan berbagai perlombaan dengan tema anti-bullying. Perlombaan ini bisa berupa pembuatan poster, esai, video pendek, maupun pertunjukan seni yang mengangkat pesan anti-bullying. Melalui kompetisi ini, siswa diharapkan dapat menuangkan kreativitasnya sekaligus menyuarakan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.
2. Petisi Gerakan Anti-Bullying
Untuk memperkuat komitmen dalam memberantas bullying, siswa berencana membuat sebuah petisi yang akan disebarluaskan melalui media sosial serta mading sekolah. Petisi ini bertujuan untuk mengajak lebih banyak siswa, guru, dan pihak sekolah agar mendukung serta ikut berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari bullying. Dengan adanya petisi ini, diharapkan terbentuk kesadaran kolektif dan komitmen bersama untuk tidak mentoleransi segala bentuk perundungan.
3. Pembuatan Video Edukasi
Di era digital, media sosial menjadi salah satu sarana yang efektif dalam menyebarkan pesan positif. Oleh karena itu, siswa juga merancang ide untuk membuat video edukasi tentang bullying, yang akan mengangkat berbagai aspek seperti jenis-jenis bullying, dampaknya terhadap korban, serta cara mencegah dan menanganinya. Video ini nantinya akan dipublikasikan agar pesan anti-bullying dapat menjangkau lebih banyak orang, tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi juga masyarakat luas.

Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya mendapatkan pemahaman teoretis, tetapi juga didorong untuk menjadi agen perubahan di lingkungan mereka. Dengan adanya keterlibatan aktif mereka dalam kampanye anti-bullying, diharapkan pesan dan nilai-nilai yang telah dipelajari dapat lebih membekas serta memberikan dampak nyata. Program Himapsi Mengajar akan terus dilanjutkan dengan berbagai topik menarik dan edukatif lainnya. Mahasiswa Psikologi UNIMMA berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, khususnya dalam membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan interaksi sosial yang sehat.

HIMAPSI Mengajar: Minggu Kedua

HIMAPSI Mengajar kembali hadir di SMK Muhammadiyah Bandongan dengan membawa semangat edukasi dan kepedulian sosial! Pada minggu kedua ini, kegiatan difokuskan pada Peran Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dalam Mendukung Budaya Anti-Bullying di sekolah.

Dalam sesi ini, para siswa mendapatkan wawasan mendalam tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua pihak. Materi yang disampaikan mencakup alur pelaporan kasus bullying di sekolah, yang bertujuan agar siswa memahami langkah-langkah yang harus dilakukan jika menghadapi atau menyaksikan tindakan perundungan. Selain itu, kegiatan semakin seru dengan ice breaking bertema anti-bullying yang interaktif dan menyenangkan. Sesi ini dirancang untuk memperkuat pemahaman siswa mengenai empati, keberanian berbicara, dan pentingnya solidaritas dalam mencegah bullying.

Sebagai penutup, diadakan Sarasehan yang menjadi wadah diskusi bagi siswa dan pihak sekolah untuk berbagi pengalaman serta tanggapan mereka terhadap kasus-kasus bullying yang pernah terjadi di SMK Muhammadiyah Bandongan. Diskusi ini memberikan kesempatan bagi seluruh peserta untuk bersama-sama mencari solusi dalam menciptakan budaya sekolah yang lebih suportif dan bebas dari perundungan. Melalui kegiatan ini, HIMAPSI berharap dapat membangun kesadaran yang lebih luas mengenai bahaya bullying serta memperkuat komitmen seluruh elemen sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan positif.

HIMAPSI Mengajar: Minggu Pertama

Program HIMAPSI Mengajar yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Magelang (HIMAPSI) resmi dimulai di SMK Muhammadiyah Bandongan pada minggu pertama. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi, inspirasi, dan motivasi kepada siswa dengan materi-materi yang relevan untuk mendukung kesejahteraan mental dan sosial mereka.

Acara dibuka dengan sambutan oleh Bapak Akhmad Liana Amrul Haq, M.Psi, Psikolog, selaku Kepala Program Studi Psikologi Unimma. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran psikologi dalam membangun karakter siswa. Selanjutnya, kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Bapak Ariyanto, S.Kom, M.Pd, Kepala SMK Muhammadiyah Bandongan, yang menyampaikan apresiasi atas kontribusi HIMAPSI dalam membangun wawasan dan motivasi siswa.

Sebanyak 35 siswa yang terdiri dari anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan perwakilan kelas hadir dalam kegiatan ini. Minggu pertama difokuskan pada pembahasan bullying secara umum, yang meliputi pengertian, jenis-jenis, dampak negatif, serta strategi pencegahannya. Diskusi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua pihak.

Selain materi edukatif, tim HIMAPSI juga memberikan sesi motivasi melalui teknik relaksasi seperti Square Breathing (latihan pernapasan empat langkah) dan Butterfly Hug (pelukan kupu-kupu). Teknik-teknik ini diperkenalkan sebagai cara sederhana untuk membantu siswa mengelola emosi dan meningkatkan keseimbangan mental mereka.

Program HIMAPSI Mengajar ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi siswa SMK Muhammadiyah Bandongan, tidak hanya dalam aspek akademik tetapi juga dalam pengembangan karakter dan kesejahteraan mental.